Upacara Sumpah Pemuda, Menjaga Persatuan dan Kesatuan ada di Pundak Pemuda

CIREBON- Pemuda memiliki peran penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pemuda juga dituntut untuk memiliki keilmuan, keimanan dan keahlian untuk menjadi calon-calon pemimpin bangsa.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, usai menjadi pembina upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 90 di alun-alun Kejaksan, Kota Cirebon, senin 29 Oktober 2019. “Saya merasa bangga dan terhormat hadir dan dijadikan inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Cirebon,” ungkap Uu. Namun Uu berharap peringatan Hari Sumpah Pemuda tidak sekedar seremonial belaka. “Namun ruh sumpah pemuda pada 1928 harus bisa dijadikan inti dari kegiatan ini,” ungkap Uu.


Karena nasib bangsa 20 hingga 30 tahun yang akan datang jawabannya ada di tangan pemuda. Karena itu, pemuda saat ini harus menyiapkan keilmuan, keimanan dan keahliannya. “Kalau kita tidak memiliki keahlian, seleksi kehidupan di masa depan akan semakin ketat, persaingan semakin ketat,” kata Uu. Jika tidak memiliki keahlian, maka dengan sendirinya akan termarjinalkan.
Selain itu, Uu juga mengungkapkan jika pemuda saat ini memiliki peran untuk menjaga persatuan dan kesatuan. “Karena saat ini banyak isu yang menimbulkan perselisihan antar kelompok justru dari media sosial (medsos),” kata Uu. Padahal sebagian besar pemuda di Indonesia sangat akrab dengan medsos. Disinilah, lanjut Uu, pentingnya peran serta pemuda. Untuk menggunakan medsos secara bijak sehingga tidak sampai menjadi pemecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu Pj Wali Kota Cirebon, Dr. H. Dedi Taufik, M.Si, mengungkapkan sesuai dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini yaitu “Bangun Pemuda Satukan Indonesia”, maka pemuda memiliki peran yang penting untuk kemajukan dan persatuan bangsa. “Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau,” ungkap Dedi. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pemuda namun disisi lain memiliki dampak negatif. Seperti hoax, hate speech, pornografi, narkoba, pergaulan bebas, dan lainnya. karena itu, pemuda harus bisa membendung dengan filter ilmu pengetahuan serta kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM FEED

@ppikotacirebon