Begini Suka Duka Anggota Paskibraka Mengemban Tugas Negara

CIREBON-Siang itu di tengah-tengah Stadion Bima sekelompok pelajar pilihan yang menjadi paskibraka dan sepasukan TNI sedang melakukan gladi bersih terakhir. Panas dari teriknya matahari ditambah angin yang menghembuskan debu, tak membuat mereka turun semangatnya.

Teriakan dan aba-aba dari instruktur melecut mereka untuk fokus berkonsentrasi, agar tidak ada kesalahan sekecil apapun dalam pengibaran bendera nanti. Septafia Restu (15) siswa kelas XI SMA Al Azhar 5 Kota Cirebon terlihat masih berlatih, sementara teman-teman dari tim paskibraka lainnya beristirahat di tribun penonton. Ternyata Septa ditugaskan sebagai pembawa baki bendera pusaka yang akan dikibarkan.

Tugas ini menuntut kesempurnaan baik tata cara maupun langkahnya. Apalagi dia akan menjadi pusat perhatian, semua mata akan memandangnya. Karena dia yang akan mengambil bendera dari inspektur upacara untuk dikibarkan.


Septa yang bercita-cita jadi apoteker ini mengaku, sejak pra seleksi yang dinilai dari kesehatan, tinggi, berat badan dan pendataan berkas lainnya sudah yakin bisa masuk tim paskibraka. Septi yang sudah memiliki dasar kemampuan peraturan baris berbaris (PBB) sejak SMP bisa lolos dari seleksi. “Alhamdulillah dari ratusan teman-teman, saya bisa lolos menjadi tim paskibraka yang berjumlah 32 orang,” ujarnya.

Diakuinya, selama lima bulan berlatih intensif banyak suka dan dukanya. Sukanya bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, dan yang terpenting bangga menjadi wakil sekolahnya. Tapi disisi lain selama latihan, hubungan dengan dunia luar dibatasi. Tapi dua memahami, ini untuk kebaikannya juga. “Ada yang lucu dengan saya menjadi paskibraka, kedisiplinan dalam bicara sampai dibawa ke rumah. Ditanya sudah salat, saya jawab dengan tegas “siap sudah”. Ini membuat tertawa semua,” ujarnya.

Lain lagi dengan Rima Yuridis (16) siswa kelas XI SMAN 6 ini sudah mempunyai ambisi besar masuk tim paskibraka. Pasalnya, dengan hal tersebut merupakan prestasi yang akan dikenang seumur hidup.
Rima yang sudah berencana masuk AKMIL seusai lulus nanti, merasakan sendiri kedisiplinan yang diterapkan oleh seniornya. Bahkan dari anggota TNI pun dia mendapatkan gemblengan fisik maupun mental.

Paling intens latihan, ketika libur sekolah selama tiga minggu. Meski latihannya mulai Pukul 05.00 sampai 17.00 WIB, anehnya kata Rima, tidak merasakan lelah. Yang ada dipikirannya berlatih dan berlatih untuk mencapai kesempurnaan.

Berbulan-bulan berlatih, dirasakan ada perubahan pada dirinya. “Tambah disiplin, bertanggungjawab, percaya diri. Dan satu lagi tambah hitam. Kemarin teman-teman baik di rumah maupun di sekolah sampai pangling lihat saya tambah hitam saja,” ucapnya sambil tertawa. (gus)

Source : Radar Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM FEED

@ppikotacirebon